Android "P" atau 9.0 Bernama Pie, Fitur Barunya Canggih
Pekan ini, Google akhirnya mengumumkan julukan resmi untuk sistem operasi Android P terbaru. Huruf “P” di namanya ternyata merupakan kependekan dari “Pie”.
Sistem operasi Android versi kesembilan itu mulai tersedia lewat update over-the-air untuk perangkat-perangakat seri Pixel besutan Google.
Pabrikan lain yang ikut dalam program Android P beta dijadwalkan segera menyusul kebagian, termasuk Sony, Xiaomi, HMD Global (Nokia), Oppo, Vido, OnePlus, dan Essential.
Dibandingkan pendahulunya, Android Pie mengusung sejumlah pembaruan di berbagai aspek.
Apa saja fitur anyar yang bisa ditemui pengguna di Android Pie? Simak sembilan di antaranya di bawah ini.
1. Smart reply dari notifikasi
Google menerapkan tampilan serba membulat di antarmuka grafis Android Pie, termasuk di bagian quick setting dan tray notifikasi.
Tema visual material design di Android Pie memang menambahkan white space dan sudut membulat. Tampilan setting pun kini menampilkan ikon yang lebih berwarna-warni.
Untuk notifikasi, Android Pie mampu menampilkan konten seperti gambar dari aplikasi pesan instan, berikut opsi untuk langsung membalas percakapan.
2. Mode gelap
Dalam keadaan tertentu, tampilan antarmuka berwarna gelap lebih nyaman ketimbang warna putih terang seperti biasa.
Di Android Oreo sebelumnya, Google sempat menyediakan opsi dark mode yang mesti diaktifkan dengan memilih wallpaper, tapi fitur tersebut kemudian ditarik.
Dark mode kini telah kembali di Android Pie. Cara mengaktifkannya pun mudah, yakni cukup dengan membuka opsi Display di menu Settings, kemudian Device theme, lalu pilih di antara tiga opsi, yakni otomatis (berdasarkan wallpaper), terang, atau gelap.
3. Simulasi “poni”
Semakin banyak smartphone Android memiliki “notch” alias poni di bagian atas sebagai tempat kamera depan dan earpiece, selagi layar terus dilebarkan dan hanya menyisakan bingkai tipis di pinggir perangkat.
Untuk mengakomodir tren yang mengemuka ini, Android Pie menyediakan fasilitas simulasi notch untuk developer, agar bisa melihat seperti apa tampilan aplikasinya di smartphone berponi.
Caranya adalah dengan mengaktifkan Developer Mode, lalu mengaktifkan opsi “Simulate a display with a cutout” di bagian Drawing.
4. Editing screenshot
Selain itu, ada fitur baru untuk editing screenshot. Segera setelah tangkapan layar diambil, Android Pie akan menampilkan tombol “Edit” di preview screensot.
Opsi penyuntingannya antara lain crop, highlight, dan menggambar. Ini mempersingkat langkah yang diperlukan apabila pengguna ingin menyunting gambar screenshot sebelum dibagikan ke orang lain.
5. Digital wellbeing
Fitur yang satu ini tidak diterapkan secara default di Android Pie, tapi bisa didapatkan lewat keikutsertaan dalam program beta, dengan syarat pengguna memiliki perangkat seri Pixel.
Digital wellbeing bertujuan mengurangi pemakaian ponsel oleh pengguna, lewat sebuah dashboard khusus yang menampilkan fitur-fitur pendukung.
Ada “app timer” yang membatasi waktu berjalannya aplikasi, do not disturb, serta “wind down” yang otomatis mengaktifkan Night Light dan mengubah warna layar menjadi grayscale untuk mengingatkan pengguna agar segera tidur, apabila masih sibuk memandang layar ponsel di kasur.
6. Lockdown
Ada satu fitur sekuriti baru untuk keamanan ekstra yang diterapkan di Android Pie, yakni mode Lockdown yang akan mengunci perangkat, lalu menonaktifkan pemindai sidik jari dan voice unlock, serta tak menampilkan notifikasi di lock screen.
Perangkat akan meminta kunci default seperti PIN atau pattern.
Cara mengakifkannya adalah dengan membuka opsi Security and Location di menu Setting, kemduian Lock Screen Preference, dan aktifkan Show lockdown.
Pilihan untuk melakukan Lockdown kemudian akan ditampilkan saat pengguna menekan tombol daya
7. Navigasi berbasis gestur
Sapukan jari ke kanan untuk menjalankan fungsi “back”, ke kiri untuk berganti aplikasi yang terbuka, ke atas untuk melihat “recent apps” atau app drawer.
Tombol elips kecil (on screen button) di tengah layar berfungsi layaknya tombol home fisik untuk membawa pengguna kembali ke layar home.
Sebagian pengguna Android mungkin sering terpaksa membolak-balik perangkatnya gara-gara tampilan mendadak layar berubah dari portrait atau sebaliknya, saat perangkat berganti orientasi.
Berbeda dari versi Android sebelumnya yang hanya menyediakan opsi “on” dan “off” untuk rotasi otomatis, Android Pie bisa mengunci tampilan dalam orientasi tertentu.
Sebuah tombol khusus di pojok atas layar digunakan untuk mengaktifkan kunci rotasi ini.
9. Adaptive battery
Fitur adaptive battery menggunaakan kecerdasan buatan (AI) untuk melacak pola penggunaaan aplikasi oleh pengguna, termasuk kapan saja waktu pemakaiannya.
Aplikasi yang sering dipakai akan mendapat prioritas resource dan baterai untuk berjalan di background. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan efisiensi daya dan menghemat baterai.
Untuk mempermudah pengguna dalam memantau, indikator daya baterai yang tersisa akan ditampilkan di bagian bawah ambient display (always on display), seperti yang sebelumnya sudah dilakukan oleh sebagian pabrikan Android di perangkatnya.
Sumber : Kompas
0 Response to "Android "P" atau 9.0 Bernama Pie, Fitur Barunya Canggih"
Posting Komentar